Bukan Monolog, karena Aku Bertanya
Aku tidak paham cinta. Jadi, jangan pernah tanyakan itu. Aku bersamamu karena suatu alasan. Alasan yang tidak akan pernah kita temukan jawabnya. Anggap saja, ada temali kasat mata yang mengatur laku kita. Digerakkan oleh sesuatu yang kasat pula. Sebuah kekuatan besar yang otoriter sehingga kita tidak berdaya untuk melawan. Mungkin juga akibat turut campur tangan alam semesta. Mempertemukan kita. Kemudian mengharuskan kita untuk bersama. Sesederhana itu. Anggap saja begitu. Aku bukan Rama yang rela melawan raja Alengka bernama Rahwana untuk mengais hati Sinta. Aku juga tidak seperti Arjuna yang membuat Drupadi menjadi setengah sinting karena cinta. Aku juga bukan sejoli rekaan Shakespeare yang rela mati demi bersama. Aku juga bukan Paris yang rela mati untuk Helena. Aku juga bukan Lancelot yang memendam cinta pada Guinevere hingga kematian menjemputnya. Tidak. Aku seperti lelaki kebanyakan; mempunyai kisah cinta biasa di masa lalu. Yang indah atau getir. Itu tidak ja...