You’re Just too Good to be True
Setali tiga uang dengan keberadaan Loch Ness dan pembunuh John F. Keneddy, jodoh merupakan misteri bagi kebanyakan orang. Ya, bagi kebanyakan orang. Artinya, ada segelintir orang yang menganggap jodoh bukanlah sebuah misteri. Aku salah satunya. Aku tidak pernah menganggap bahwa jodoh sebagai sebuah misteri. Setidaknya setelah bertemu denganmu. Aku memang bukan Hercule Poirot atau Nostradamus, tetapi aku terlahir dengan sedikit intuisi ala Sherlock Holmes. Dan beruntunglah, intuisi tersebut bekerja ketika pertama kali melihatmu. Ketika itu, di sebuah ruang kontrol stasiun televisi yang berinisial C-N-N, aku pertama kali menemukanmu. Atau kamu yang menemukanku? Entahlah. Jemarimu tengah sibuk memutar prompter . Sambil panik ketika teksnya terlalu lambat dan raungan produser terdengar dari meja belakang. Panik ciri khas-mu, yang sangat kuhapal setelah menghabiskan sekian musim bersamamu. Aku tertawa. Kamu tidak. Masih panik. Aku tidak mudah jatuh cinta. Sama sekali tidak. Namun aku...