Ajak [n] Anjing Hutan
Nusantara telah menjadi ajang sandiwara. Para bapa di istana mungkin amnesia pada janjinya ketika galang suara. Katanya Indonesia kaya raya, nyatanya hanya replika neraka bagi para pekerja beremunerasi di bawah dua koma. Mengaku membangun bangsa, padahal membawa petaka. Mengagungkan citra, padahal berujung gara-gara. Warga hanya bisa menganga terpedaya. Membuka luka lama ketika Cendana berkuasa. Belum usai soal penista agama, kini muncul masalah dengan Cina. Belum lumat dicerna rasa trauma pada lambang perkakas bersilang dua, kembali Indonesia diterpa bencana dan airmata. Apa salah negeri kita? Bagaimana kata Jayabaya soal kesatria yang mandraguna? Yang katanya akan bawa Indonesia kembali berjaya? Puih, kapan kita pernah berjaya? Hanya merdeka sekali saja. Itupun setelah kurus sumberdaya oleh Belanda dan Matahari Asia. Jangan banyak bermimpi, wahai para pemuda. Hai, yang katanya anak bangsa, kita bukan apa-apa dibanding mereka. Yang kini menjadi digdaya di dunia. Bukan hanya di A...